Makalah Penelitian Ex Post Facto
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan
secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau
prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan
menaikkan tigkat ilmu serta teknologi.[1] Penelitian merupakan sebuah metode untuk
menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi terhadap
masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan mengadakan pengujian untuk menentukan apakah cocok dengan hipotesis.
Ketika hendak melakukan penelitian, biasanya seorang peneliti dihadapkan
kepada pilihan mengenai metode apa yang akan digunakan. Pilihan mana yang
akan diambil oleh peneliti yang bersangkutan disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian. Di dalam dunia pendidikan di kenal pula studi tentang penelitian
pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar dalam penelitian pendidikan kelak
diharapkan menggunakan metode yang tepat dan efektif untuk mengolah data. Terdapat
dua jenis penelitian yakni, penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang pemecahan masalahnya dengan menggunakan data
empiris.[2]
Sedangkan, penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya
pada data-data numerical (angka-angka) yang diolah dengan metoda
statistik.[3]
Pada penelitian kuantitatif terbagi menjadi penelitian eksperimental, korelasional,
dan komperatif. Penelitian kausal komperatif sering sukar dibedakan dengan
penelitian korelasional. Menurut Emzir, penelitian korelasional dan kausal
komparatif sukar dibedakan karena kedua penelitian ini tanpa manipulasi dan hal
yang sama mengenai interpretasi hasil.[4] Akan
tetapi, terdapat pula perbedaan antara keduanya. Studi kausal komperatif
biasanya melibatkan dua atau lebih kelompok dan satu variabel bebas. Untuk itu
dalam makalah ini akan membahas tentang penelitian kausal komparatif (Ex
Post Facto).
B.
Permasalahan
1.
Apa
pengertian penelitian kausal komparatif (ex post facto)?
2.
Apa
kelebihan dan kekurangan penelitian kausal komparatif (ex post facto)?
3.
Bagaimana
prosedur dan desain penelitian kausal komparatif (ex post facto)?
4.
Bagaimana
analisis dan interpretasi data penelitian kausal komparatif (ex post facto)?
5.
Bagimana
contoh penelitian kausal komparatif (ex post facto)?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui
dan memahami pengertian penelitian kausal komparatif (ex post facto)
2.
Mengetahui
dan memahami kelebihan dan kekurangan penelitian kausal komparatif (ex post
facto)
3.
Mendeskripsikan
prosedur dan desain penelitian kausal komparatif (ex post facto)
4.
Mendeskripsikan
analisis dan interpretasi data penelitian kausal komparatif (ex post facto)
5.
Mendeskripsikan
contoh penelitian kausal komparatif (ex post facto)
BAB II
PENELITIAN KAUSAL KOMPARATIF (EX POST FACTO)
A.
Pengertian
Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)
Penelitian kausal komparatif (ex post facto) termasuk dalam metode
penelitia kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunkan instrumen penelitian, analisis
data bersfat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.[5]
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan
yang menggunkan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai
apa yang ingin kita ketahui.
Nama ex post facto, berasal dari bahasa latin yang artinya “setelah
fakta” menujukkan bahwa penelitian itu karena pengaruh dan yang memengaruhi
telah terjadi dan diteliti oleh peneliti dalam tinjauan ke belakang (restrospect).[6]
Menurut Kerlinger (1973) dalam buku Emzir, penelitian kausal
komparatif (causal comparative research) yang disebut juga sebagai
penellitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di
mana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena
eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut
pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi.[7]
Kemudian, Gay mengemukakan bahwa penelitian kausal komparatif (causal comparative research) atau ex post facto adalah penelitian yang
berusaha menentukan penyebab atau alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam
perilaku atau status dalam kelompok individu.[8]
Dengan kata lain, telah diamati bahwa
kelompok berbeda pada beberapa variabel dan peneliti berusaha mengidentifikasi
faktor utama yang menyebabkan perbedaan tersebut.
Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya
perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi
penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut. Gay mencontohkan,
sebagai suatu penjelasan yang mungkin tentang bukti perbedaan dalam penyesuaian
sosial di kalangan siswa kelas 1 SD, seseorang peneliti dapat membuat hipotesis
bahwa partisipasi dalam pendidikan prasekolah yang merupakan faktor utama dalam
memberikan kontribusi. Jika kelompok pendidikan prasekolah memperlihatkan
tingkat penyesuaian sosial tinggi, hipotesis peneliti akan didukung.
Jadi, penelitian kausal
komparatif (ex post facto) adalah penelitian yang diarahkan untuk
menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang
terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan.
B.
Kelebihan
dan Kekurangan Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)
Kelebihan penelitian kausal komparatif adalah sebagai berikut.
1.
Metode kausal
komparatif adalah suatu penelitian yang layak dalam banyak hal bila metode
ekperimental tidak memungkinkan untuk dilakukan:
a.
Apabila tidak
memungkinkan untuk memilih, mengontrol dan memanipulasikan faktor-faktor yang
perlu untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat secara langsung.
b.
Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat
tidak realistis dan artificial, yang mencegah interaksi normal dengan variabel
lain yang berpengaruh.[9]
c.
Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah
tidak praktis, terlalu mahal, atau dipandang dari segi etika dipertanyakan.
2.
Penelitian kausal komparatif
akan menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat-sifat gejala
yang dipersoalkan: apa sesuai dengan apa, dalam kondisi apa, dalam urutan dan
pola apa, dan seterusnya.
3.
Memperbaiki teknik, metode
statistik, dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara parsial, pada
akhir-akhir ini telah membuat studi kausal-komparatif itu lebih dapat
dipertanggungjawabkan.
Di samping kelebihan di atas, penelitian kausal komparatif juga memiliki
beberapa kelemahan. Adapun kelemahan penelitian kausal komparatif adalah
sebagai berikut.
1.
Kelemahan utama setiap
rancangan ex post facto adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel
bebas.
2.
Sulit untuk memperoleh
kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah benar-benar tercakup
dalam kelompok faktor-faktor yang sedang diselidiki.
3.
Kesulitan bahwa tidak
ada faktor tunggal yang menyebabkan suatu hasil, tetapi merupakan kombinasi dan
interaksi dari berbagai faktor yang berkaitan di bawah kondisi tertentu untuk
menghasilkan hasil yang ditentukan.
4.
Suatu gejala mungkin
tidak hanya merupakan akibat dari sebab, tetapi dapat pula disebabkan oleh suatu
sebab pada kejadian tertentu dan dari penyebab yang lain dalam kejadian yang
lain.
5.
Apabila hubungan antara
dua variabel telah ditemukan, mungkin sulit untuk menentukan mana yang sebab
dan mana yang akibat.
6.
Kenyataan bahwa dua
atau lebih faktor yang saling berhubungan tidaklah selalu memberi implikasi
terhadap adanya hubungan sebab-akibat. Kenyataan itu mungkin hanyalah karena
faktor-faktor tersebut berkaitan dengan faktor lain yang tidak diketahui atau
tidak terobservasi.
7.
Pengklasifikasian subjek
ke dalam kategori dikotomi (misalnya: golongan pandai dan golongan bodoh) untuk
tujuan pembandingan, penuh dengan masalah, karena kategori seperti ini adalah
samar, berubah-ubah, dan bersifat sementara. Dengan demikian, penelitian tidak
akan menghasilkan temuan yang bermanfaat.
8.
Studi perbandingan dalam
situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subjek penelitian secara terkontrol.
Penempatan kelompok subjek yang ada yang sama dalam semua hal yang diharapkan
untuk penampilan mereka pada suatu variabel adalah sangat sulit.
C.
Prosedur
dan Desain Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)
Penelitian kausal komperatif (ex post facto) dilakukan dalam lima tahap,yaitu:
1.
Penentuan masalah penelitian
Dalam peumusan masalah
penelitian atau pertanyaan penelitian, kita berspekulasi tntang penyebab
fenomena berdasarkan penelitian sebelumnya, teori, atau pengamatan.
2.
Penentuan kelompok yang
memiliki karakteristik yang ingin di teliti
Misalnya siswa yang
sudah dapat menggunakan komputer sebelum masuk SD, karena di rumahnya ada
computer dapat dilihat dengan melihat kelompok homogen yang paling kecil yang
memilki variabel kritis tersebut.
3.
Pemilihan kelompok pembanding
Dengan mempertimbangkan karakteristik atau pengalaman yang membedakan kelompok
harus jelas dan didefinisikan secara operasional (masing-masing kelompok mewakili populasi yang berbeda).
4.
Pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan instrument penelitian yang memenuhi persyaratan
validitas dan reliabilitas.
5.
Analisis data
Analisis data dimulai dengan analisis statistic
deskriptif menghitung rata- rata dan simpangan baku. Selanjutnya, dilakukan
analisis yang lebih mendalam dengan analisis inferensial.
Pemilihan kelompok pembanding dengan mempertimbangkan karakteristik atau
pengalaman yang membedakan kelompok harus jelas dan didefinisikan secara
operasional (masing-masing mewakili populasi yang berbeda). Mengontrol variabel ekstra untuk membantu menjamin kesamaan kedua
kelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan:
1.
Pemadanan pasangan yang adil pada anggota dari kedua kelompok.
2.
Membandingkan sub-sub kelompok yang sama (misal: tinggi, menengah, rendah).
Analisis faktor memungkinkan perbandingan statistik dari variabel bebas dan variabel kontrol secara bersama-sama dalam kombinasi.
3.
Menyamakan kedua kelompok secara statistik dengan covarying variabel penelitian.
Penelitian kausal komparatif (ex pst facto) mengidentifikasi
hubungan yang mungkin mengarah pada studi eksperimental. Hubungan sebab- akibat
yang di tetapkan melalui penelitian ex post facto sangat sedikit dan tentatif.[10]
Pemilihan dan penentuan kelompok pembanding adalah
bagian yang sangat penting dalam prosedur kausal komparatif (ex post facto).
Karakteristik atau pengalaman yang berbeda dari kedua kelompok harus didefinisikan secara jelas dan opersional, sebagaimana
setiap kelompok mewakili suatu populasi yang berbeda. Cara bagaimana kedua
kelompok itu didefinisikan akan mempengaruhi generalisasi hasil penelitian.
Menurut Gay dalam Emzir desain dasar penelitian kausal komparatif adalah
sangat sederhana, dan walaupun variabel bebas tidak dimanipulasi, ada prosedur
kontrol yang dapat diterapkan. Studi kausal komparatif juga melibatkan variasi
teknik statistik yang luas.
Kasus
|
Kelompok
|
Variabel bebas
|
Variabel terikat
|
A
|
(E)
(K)
|
(X)
|
0
0
|
Atau
|
|||
Kasus
|
Kelompok
|
Variabel bebas
|
Variabel terikat
|
B
|
(E)
(K)
|
(X1)
(X2)
|
0
0
|
Keterangan:
(E) = kelompok eksperimental, () menunjukan tidak ada manipulasi
(K) = kelompok kontrol
(X) = variabel bebas
0 = variabel terikat
Gambar 4.1. Desain Dasar
Penelitian Kausal Komparatif
Desain penelitian kausal komparatif melibatkan pemilihan dua kelompok yang
berbeda pada beberapa variabel bebas dan membandingkan mereka pada beberapa
variabel terikat. Gambar 4.1 mengindikasikan penelitian memilih dua kelompok
subjek, tanpa mengacu pada kelompok eksperimental dan kelompok kontrol secara
ketat walaupun mengacu lebih akurat sebagai kelompok-kelompok perbandingan.
Kedua kelompok mungkin berbeda, satu kelompok memiliki karakteristik yang tidak
dimiliki oleh kelompok yang lain atau satu kelompok memiliki pengalaman yang
tidak dimiliki oleh kelompok yang lain (kasus A). Kedua, kelompok mungkin
berbeda dalam satu tingkatan; satu kelompok memiliki lebih dari satu
karakteristik dari kelompok lain atau kedua kelompok mungkin memiliki perbedaan
jenis pengalaman (kasus B).
Pemilihan dan penentuan kelompok pembanding adalah bagian yang sangat
penting dari prosedur kausal komparatif. Karakteristik atau pengalaman yang
berbeda dari kedua kelompok harus didefinisikan secara jelas dan oprasional,
sebagaimana setiap kelompok mewakili suatu populasi yang berbeda. Cara
bagaimana kedua kelompok didefinisikan akan mempengaruhi generalisasi hasil
penelitian. Jika seseorang peneliti membandingkan antara satu kelompok siswa
yang kehidupan rumahnya tidak stabil dengan satu kelompok siswa yang kehidupan
rumahnya stabil, istilah kehidupan rumah yang tidak stabil harus mengacu pada
jumlah sesuatu, seperti sebagai suatu rumah dengan seorang ibu yang pemabuk
(peminum), atau seseorang bapak yang brutal, atau kombinasi dari berbagai
faktor. Jika sampel dipilih dari populasi yang telah didefinisikan, pemilihan
secara acak umumnya metode pemilihan yang disukai.
Pertimbangan yang penting dalam pemilihan sampel adalah keterwakilan (representatif)
dari masing-masing populasi dan sama mengenai variabel kritis yang lain dari
variabel bebas. Sebagaimana dengan studi eksperimental, tujuannya adalah
memiliki kelompok yang sedapat mungkin sama pada semua variabel yang relevan,
kecuali variabel bebas. Untuk menentukan kesamaan dari kelompok-kelompok,
informasi pada sejumlah latar belakang dan keadaaan variabel yang sedang
berlaku dapat dikumpulkan. Untuk meningkatkan kesamaan, atau untuk memperbaiki
ketidaksamaan yang teridentifikasi, terdapat sejumlah prosedur variabel kontrol
sebagai peneliti.
D.
Analisis
dan Interpretasi Data Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)
Analisis data dalam penelitian kasual koperatif melibatkan satu variasi
statistik deskriptif dan inferensial. Semua statistik yang dapat di gunakan
dalam penelitian dalam penelitian eksperimental dapat digunakan dalam
penelitian kasual komparatif. Statistik yang paling umum digunakan adalah
rata-rata (mean), yang mengindikasikan rata-rata performasi dari suatu kelompok
pada suatu pengukuran beberapa variabel dan simpangan baku, (standar deviasi)
yang mengindikasikan bagaimana pancaran di luar satu set ekor yaitu adalah skor
tersebut secara relatif berada disekitar rata-rata atau berpancar di luar
lingkup suatu rentangan luas dari ekor.
Statistik inferensial yang paling umum digunakan adalah uji t yang
digunakan untuk melihat apakah terdapat suatu perbedaan yang signifikan antara
rata-rata dari dua kelompok; (analisis varian atau ANOVA) yang digunakan untuk
melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata dari tiga
tau lebih kelompok; uji chi-kuadrat yang digunakan untuk membandingkan
frekuensi-frekuensi kelompok, yaitu untuk melihat apakah suatu kejadian sering
mencul dalam suatu kelompok dari kelompok yang lain.
Interpretasi dari temuan dari suatu penelitian kausal koperatif memerlukan
kehati-hatian yang lebih besar. Hal yang harus dibayar terhadap kekurangan
mengenai randomisasi dan manifulasi dan kontrol jenislain dari karakteristik
penelitian eksperimental, adalah kesulitan untuk menetapkan hubungan sebab
akibat dengan tingkat kepercayaan yang besar. Hubungan sebab akibat mungkin
dalam kenyataan atau fakta menjadi kebalikan dari suatu yang di hipotesiskan
(dikatakan sebab mungkin akibat atau sebaliknya) atau mungkin terdapat faktor
ketiga yang merupakan penyebap nyata, dari kedua sebab (variabel bebas) dan
akibat (variabel terikat). Dalam banyak kasus kausalitas terbaik bukanlah
alternatif yang layak dan tidak perlu diperhatikan.
E.
Contoh
Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)
Penelitian kausal
komperatif (ex post facto) bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab akibat dengan cara pengamatan terhadap akibat yang ada mencari
kembali faktor yang mungkin terjadi penyebab melalui data tertentu. Ex post
facto artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan
berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent
variable”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau
untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan, dan maknanya.
Adapun contoh penelitian kausal komparatif (ex post facto) adalah
sebagai berikut.
Contoh 1:
Seorang dosen mata kuliah Apresiasi Puisi mewajibkan mahasiswa tingkat III Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk membaca puisi di hadapan teman-temannya. Berdasarkan tes performansi di kelas, ternyata ada yang terampil dalam membaca dan ada pula yang tidak atau belum mampu
dengan maksimal, khususnya dalam interpretasi teks, penjiwaan, dan vokalisasi. Berdasarkan temuan tersebut, dapat diambil rancangan penelitian
atau judul “Pengaruh Minat Membaca Puisi dan Pemahaman Struktur
Puisi terhadap Keterampilan Membaca Puisi Mahasiswa Tingkat III Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia”.[11]
1.
Identifikasi masalah:
Penelitian beranggapan bahwa ada hubungan kausal antara ketiga faktor (membaca puisi, kebiasaan membaca puisi, dan pemahaman struktur
puisi) di atas terhadap keterampilan membaca puisi.
2.
Variabel bebas:
a. Minat Membaca Puisi
b. Pemahaman Struktur Puisi
3.
Variabel terikat: Keterampilan Membaca
Puisi
4.
Rumusan masalah:
Apakah faktor minat membaca puisi dan pemahaman struktur
puisi berpengaruh terhadap keterampilan membaca puisi mahasiswa tingkat V program studi
pendidikan bahasa dan sastra Indonesia?
5.
Hipotesis:
Faktor minat membaca puisi dan pemahaman struktur
puisi berpengaruh terhadap keterampilan membaca puisi mahasiswa tingkat III program studi
pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
Contoh 2:
Seorang dosen mewajibkan mahasiswa tingkat I jurusan bahasa Indonesia
dihadapan teman-temannya. Diketahui ternyata ada yang lancar dan ada yang
tidak, khususnya dalam menggunakan bahasa Indonesia, padahal mereka padahal
mahasiswa jurusan bahasa Indonesia. Dapat digunakan judul “Pengaruh Bahasa
Ibu, Lingkungan di Luar Rumah, dan Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA terhadap
Kemahiran Berpidato Mahasiswa Tingkat I Jurusan Bahasa Indonesia”.[12]
1.
Identifikasi masalah:
Penelitian beranggapan bahwa ada
hubungan kausal antara ketiga faktor pada judul diatas terhadap kemahiran
berpidato. Pelajaran bahasa Indonesia di SMA berpengaruh terhadap kemahiran.
2.
Variabel bebas:
a.
Bahasa ibu
b.
Lingkungan di luar rumah
c.
Pelajaran bahasa indonesia di SMA
3.
Variabel terikat: Kemahiran
berpidato
4.
Rumusan Masalah:
Apakah faktor-faktor bahasa ibu,
lingkungan di luar rumah, dan pelajaran bahasa indonesia di SMA berpengaruh
terhadap kemahiran berpidato.
5.
Hipotesis:
Faktor-faktor bahasa ibu, lingkungan
di luar rumah, dan pelajaran bahasa indonesia di SMA berpengaruh secara
signifikan terhadap kemahiran berpidato mahasiswa jurusan bahasa indonesia.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk
menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang
terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan.
Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan
dua kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau
akibat dari perbedaan tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab-akibat berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada, dan mencari
kembali fakta yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Penelitian
kausal-komparatif memiliki ciri-ciri bersifat ex post facto, artinya
data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (telah
lalu). Penelitian mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent
variables”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau
untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya dan cenderung
mengandalkan data kuantitatif.
Penelitian kausal komparatif dilakukan dalam lima tahap yakni, (1)
merumuskan masalah, (2) menentukan kelompok yang memiliki karakteristik yang
ingin diteliti, (3) pemilihan kelompok pembanding, (4) pengumpulan data, dan
(5) analisis data. Selanjutnya, dalam penelitian ini juga terdapat beberapa
keunggulan dan kelemahan jika dibandingkan dengan penelitian lain.
B. Kritik dan Saran
Alhamdulillah
kami panjatkan sebagai implementasi rasa syukur kami atas selesainya makalah
Metodologi Penelitian Pendidikan tentang Penelitian Kausal Komparatif (Ex
Post Facto) ini. Namun, dengan selesainya bukan berarti telah sempurna,
karena kami sebagai manusia, sadar bahwa dalam diri kami tersimpan berbagai sifat
kekurangan dan ketidak sempurnaan yang tentunya sangat mempengaruhi terhadap
kinerja kami.
Oleh karena
itu, saran serta kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami
perlukan guna penyempurnaan dalam tugas berikutnya dan dijadikan suatu pertimbangan
dalam setiap langkah sehingga kami terus termotivasi ke arah yang lebih baik
dan semoga makalah kami ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Syamsul. 2014. Makalah Metode Penelitian Kausal
Komparatif. Lombok: http://atibilombok.blogspot.co.id/2014/06/makalah-metode-penelitian-kausal.html. diakses pada tanggal 18 April 2016 pukul 12.28.
Damayanti, Deni. 2013. Panduan Lengkap Menyususn Proposal,
Skripsi, Tesis, Disertasi untuk Semua Program Studi. Yogyakarta: Penerbit
Araska.
Emzir. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan
Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Masyhuri dan Zainuddin. 2008. Metodologi Penelitian: Pendekatan
Praktis dan Aplikatif. Bandung: Refika Aditama.
Margono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Maulana, Rizky. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya:
Penerbit Lima Bintang.
Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis dan
Disertasi. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Wicaksono, Andri. 2014. Metode Penelitian Kausal Komparatif Ex
Post Facto. http://andriew.blogspot.co.id/2014/10/metode-penelitian-kausal-komparatif-ex.html. diakses pada tanggal 18 April 2016
pukul 00:04.
Komentar
Posting Komentar